Sabtu, 25 Juni kemarin kakiku rasanya sakit sekali, apalagi kalau dibuat duduk, duh! Tahu nggak kenapa bisa kayak gitu? Pasti nggak tahu, kan? Jelaslah, aku kan belum cerita apa-apa. Kalau gitu, aku ceritain aja deh!
Kemarin, aku dan kawan-kawan satu kelasku liburan ke salah satu objek wisata di kotaku. Eh, bukan salah satu, tapi salah dua. Hehehe.
Jam 6 pagi, kita sudah janjian kumpul di rumah salah satu teman kita. O, iya, ini ceritanya kita sepedahan gitu. Ada sekitar 25 anak yang ikut dari 42 siswa di kelas kita. Setelah semua kumpul, kita berangkat menghampiri dua teman kita yang rumahnya dekat dengan tujuan. Dan akhirnya setelah menempuh perjalanan yang lumayan jauh, kita sampai deh, di tujuan pertama kita, Taman Organik!
Kesan pertamaku waktu baru sampai di sana: ini pasti akan sangat menyenangkan! Seperti judul tempatnya, Taman Organik, ini adalah areal persawahan organic yang memiliki luas 6 hektar. Menurut cerita salah seorang pemiliknya, taman ini sebenarnya dibuat untuk kepentingan social, bukan semata-mata mencari keuntungan. Tapi lama kelamaan, dari mulut ke mulut akhirnya mennjadi tempat wisata sekaligus sarana pendidikan. Kami pun tahu ini semua juga dari guru bahasa inggris kami, namanya Mrs. Anik.
Setelah puas mendengarkan beberapa pengarahan dai sang tutor, kita sudah nggak sabar pingin cepet-cepet praktek. Hal yang pertama kita lakukan adalah mengelilingi areal persawahan ini. Ekstremenya, kita nggak pake’ alas kaki alias ‘ngambah’! Dan hasilnya, kaki kita sering sakit karena menginjak duri, rasanya cekit-cekit. Belum lagi ketika harus melewati medan yang becek, tapi kalau yang ini, aku justru nggak keberatan, hehehe.
Sambil berkeliling kita juga dijelasin beberapa hal tentang apa saja yang kita lewatin. Tapi sebenarnya kita juga tidak terlalu memperhatikan, karena kita malah asyikk foto-foto. Lagipula, sang tutor ada di barisan depan, jadi yang belakang nggak kedengaran apa yang dikatakan sang tutor itu. Haha, kita kan melewati pematang-pematang gitu, jadi jalannya harus satu-satu, alhasil, bila dilihat dari atas, kita seperti seekor ular yang berjalan melewati sawah.
Melihat sungai yang mengalir deras dan airnya yang terlihat bersih, menggoda kita untuk ingin nyebur ke sana. “Habis ini kita bisa arung jeram,” kata salah tutor. Mendengarnya, aku langsung melonjak dan tak sabar ingin segera arung jeram. Aku dan teman-teman lainnya pun memaksa si tutor agar waktu arung jeramnya dipercepat.
Sebelum arung jeram, si tutor mengajari kita praktek okulasi terlebih dahulu. Kemudian, kita lupa sejenak dengan arung jeram, karena kita diijinkan mancing terlebih dulu. Anak cewek yang pertama mendapat giliran mincing. Umpannya adalah cacing. Aku geli sekali sama hewan satu ini, jadi aku minta tolong tuornya untuk memasangkan cacing itu di pancingku. Hihihi. Waktu itu, di antara kita, tidak ada yang tidak mendapat ikan. Paling-paling, hanya lama mendapatkan ikannya itu yang berbeda, ada yang baru dimasukkan langsung dapat, ada yang dapat tapi lepas lagi, ada yang harus menunggu agak lama untuk emndapatkan ikan. Dan untungnya, aku menjadi golongan yang pertama. Hehehe. Ya, semua itu terjadi karena kita bukan sedang mincing di sungai, danau, rawa, melainkan di kolam. Hahahaha! Ya, jelaslah! Aku dapat ikan patin, tapi masih belum terlalu besar. Ada juga temenku yang dapat ikan nila.
Cukup puas dengan sekali mancing, aku langsung bergegas ke sungai. Ternyata di sana beberap ank laki-laki udah asyik main arung jeram. Aku dan beberapa anak cewek lain menunggu giliran mendapatkan ‘ban’. Akhirnya mereka selesai juga mainnya, kami segera merebut ban dan menaikinya. Dan… syush… kita meluncur melewati sungai yang tidak terlalu lebar itu. Waktu itu aku dan salah seorang temanku, Ria saling berbagi tempat di ban kita. Aku dan Ria menjerit histeris ketika arus tiba-tiba deras, berungkali terhempas menabrak bebatuan. Kaki kita harus senantiasa di atas agar tidak kena batu. Jerit semakin keras ketika kita mau menabrak tanaman di tepi sungai yang daunnya rimbun dan penuh duri. Ih… ngerii!
Ketika sudah meluncur cukup jauh, kami cemas karena di sungai itu yang ada hanya kita berdua. Aku dan Ria bingung untuk melanjutkan perjalanan, atau cukup sampai di sini saja. Kecemasan kita pudar ketika kita melihat dua teman cowok kita menyusul kita di belakang. Kami berempat sepakat untuk meneruskan perjalan arung jeram. Rasa takut pun hilang seketika, ketika arus sungai semakin lama semakin pelan, namun kita telah berjalan sudah sangat jauh. Suasana juga semakin tidak meyakinkan. Pohon bamboo yang rimbun, gelap dan kesunyian. Apalagi kita melihat ada cabang di sungai ini. Kita berempat pun sepakat untuk menyudahi perjalanan. Ketika salah seorang dari teman cowok kita turun dari ban, dia hampir tenggelam karena air sungai ternyata sangat dalam. Untungnya dia tinggi. Aku dan Ria segera menepi, dengan susah payah, kita pun berhasil mendarat. Lega rasanya. Sambil memboyong ban kita yang besar ini (tapi banku dan Ria anak cowok yang bawain, hihi), kita menyusuri kembali jalan yang telah kita lewati, kita baru sadar bahwa kita telah pergi sangat jauh. Di tengah perjalanan, kita bertemu Ilma dan Rosi. Kita melarang mereka untuk melanjutkan perjalanan, dan membantu mereka naik ke daratan dan pulang bareg berenam.
Sampai di gubuk basecamp, teman-teman lain sudah bersih dan rapi karena mereka sudah mandi dan ganti baju, sedangkan kami berenam baru tiba dengan keadaan basah kuyub dan kotor.
Setelah membersihkan diri dang anti baju, kami makan dengan ayam goreng, tempe goreng, sayur dan sambal trasi yang sudah disiapkan oleh pemiliknya. Parahnya, ada anak-anak cewek yang nggak kebagian ayam maupun tempe karena ank-anak cowok yang rakus dengan ayam yang double. Ckckck…
Setelah kenyang dan melakukan percakapan kecil dengan para tutor tadi, kami pamit pulang dan melanjutkan perjalanan ke Srabah. Srabah itu tempat wisata yang ada waterbom dan taman bermainnya. Sampai di sana ada sedikit masalah dengan seorang ibu. Masalahnya, kita disuruh membenarkan bagian depan motor ibu yang lepas. Padahal kita nggak merasa merusakkannya. Setelah melalui sedikit perdebatan kecil, ibu itu menyuruh kita untuk membiarkannya dan menyuruh kita agar segera masuk saja. Ya sudah, kita masuk saja, setelah bilang minta maaf tentunya. Minta maaf untuk sesuatu yang bukan kesalahan kita memang berat. Kita mencoba melupakan insiden ini dan segera have fun kembali. Ya, bersenang-senang! Ini kan liburan! Yippy!
Kita langsung menuju ke tempat berenang. Tak seperti bayanganku, ternyata waterbomnya kecil, wahanya Cuma ada dua yang dianggap ekstrem (padahal nggak sama sekali). Beda jaauuh sama waterbom di Bali yang pernah aku kunjungi 2 tahun yang lalu. Aku sempat kecewa sih, tapi ya sudahlah, nikmatin aja.
Di sana kita juga foto-foto. Yang moto sendiri adalah teman kita yang nggak berenang. Hehehe, maaf ya, kawan. Semakin lama, semakin dingin dan kakiku semakin linu. Aku dan salah seorang temanku memutuskan untuk mandi lebih dulu. Tak lama kemudian anak yang lain menyusul untuk mandi.
Sebenarnya kami masih ingin foto-foto di arena bermainnya, tapi karena kita sudah sangat lelah dan lapar, dan belum lagi para orang tua yang meneleponi kitta agar segera pulang, akhirnya kita langsung pulang saja. Ngontel lagi deh…. Hahaha!
Di tengah perjalanan, Akma, teman kita yang berulang tahun tanggal 23 Juni kemarin mendapat kejutandari kita. Ia diguyur tepung. Putih semua deh baju, rambutnya. Hahaha! Kasian deh, waktu perjalanan kembali dilanjutkan, ia terus-terusan menggerutu sebal sekali. Jelas dia malu karena dilihati orang-orang di jalan, apalagi nanti kalau ketemu tetangganya. Karena rumahnya dekat, dia pun pulang duluan. Tentu saja dengan perasaan yang masih kesal. Hahaha.
Beberapa anak pulang ke rumah masing-masing. Tapi beberapa di antara kita berhenti dulu di warung untuk emngisi perut yang lapar. Habis itu, kita pulang ke rumah masing-masing.
Yah, itulah liburanku bersama teman-teman sekelasku yang sebentar lagi nggak akan satu kelas lagi, karena kita harus kembali ke kelas awal seperti kelas 7 dulu. Bisa dikatakan, ini sekalian ‘farewell party’.
Walaupun sangat capek, tapi seru juga. Hihihi. Love ya, arek-arek 8i :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar